kadang ketika masa-masa berpacaran pria rela mengorbankan kebebasannya untuk wanita yang dia sayangi.menuruti apa yang di inginkan wanita pujaannya.Tapi perlu di ingat,itulah yang nantinya akan jadi pembeda saat ikatan pernikahan telah terjalin.
masa pacaran
Wanita : "mas,beli tas."
Pria : "berapa?modelnya yang bagaimana?harganya berapa?sekarang masih belum punya uang.tapi besok pasti aku beli buat kamu"
dan walaupun berhutang tapi akhirnya di belikan juga.
masa setelah pernikahan
Wanita : "mas,beli tas."
Pria : "tas lagi?bukannya yang kemarin masih bagus?harganya berapa?kalau mahal mending buat tabungan hari tua."
masa pacaran
Wanita terpeleset saat berjalan
Pria : " sayang gak apa-apa?ayo ke tukang pijat biar di urut."
masa setelah pernikahan
wanita terpeleset saat berjalan
Pria : " makanya kalau jalan hati2 jangan jelalatan"
contoh diatas adalah perubahan dalam hal sepele dan itu adalah kisah nyata yang terjadi di sekitar sang Penulis.mungkin ada perubahan yang jauh lebih besar lagi di antara sobat blogger.
kenapa harus menyembunyikan sifat asli kita?sementara tidak pernah ada sifat manusia yang sama.kenapa harus menyamakan sesuatu sementara pada dasarnya pernikahan adalah menyatukan perbedaan diantara dua hati.
ini mungkin bisa jadi renungan kita.bermanis di depan tapi akhirnya pahit di belakang siapa yang salah??lebih baik apa adanya,karena cinta sederhana.cukup pria dan wanita.
No comments:
Post a Comment